TAKALAR, INDIWARTA.COM – Tagline ‘Ayo Hidup Sama-Sama memang tidaklah baru terdengar. Tagline ini mulai berdengung sejak Pileg yang lalu. Tagline ini telah mengantar WMP mengunci perolehan suaranya 19 ribuan di dua Kabupaten, Takalar dan Gowa. Meski, belum berhasil melenggang ke Parlemen Sulsel karena terpaut 19 Suara dengan pesaingnya, Sang Kapten. WMP menubuhkan dirinya pemenang Pileg khusus wilayah Galesong Raya.
Jelang lebaran, “Ayo Hidup Sama-Sama menunjukkan tanda-tanda hokinya ditahun 2024. Baru saja, SII (Saoraja Institute Indonesia) merilis hasil survei Periode Maret-April melalui Media Fajar bahwa diantara kandidat Wakil Bupati, WMP berhasil merebut 10,2 ℅ pilihan publik sebagai kandidat Calon Wakil Bupati paling diinginkan dan diminati. Selain, Survei yang dilakukan SII, juga dikuatkan menurut informasi yang dapat dipertanggung jawabkan oleh hasil lembaga Survei lainnya, baik LSI dan SDI yang menempatkan WMP calon Wakil paling Populer di Takalar. Survei ini sekaligus menjawab diskusi dan komentar-komentar Nitizen dan Publik selama ini terkait peluang, popularitas,dan elektabilitas Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati yang tumpah ruah mengisi ruang-ruang publik.
Pasca rilis survei SII ini, ada yang bersuka cita, dan ada pula yang bermuram durja. Bagaimana tidak?. Acapkali, ketika hasil survey sudah dirilis, sejumlah komentar-komentar pun berseliweran. Yang diuntungkan menerima dengan lapang dada dan yang belum diuntungkan menolak dengan lapang cela. Namun, survey sebagai pendekatan dan metodologi ilmiah tentu membawa kebenaran bagi mereka yang masih percaya terhadap ilmu pengetahuan. Survey akan menjadi pemberi informasi paling akurat dan rasional, khususnya informasi politik di suatu waktu dan suatu daerah. Percaya terhadap survey/riset sama saja kita percaya bahwa Ilmu Pengetahuan adalah pembawa kebenaran.
Sebulan Pasca Survei SII, dinamika Pilkada belum menunjukkan Intensi yang tinggi. Para bakal Calon masih sibuk mendaftar di sejumlah Partai yang sedang membuka pendaftaran. Di antara bakal kandidat, yang paling menarik adalah WMP. Beliau mendaftar sebagai kandidat Wakil Bupati hanya di partai dimana dia bernaung, yakni Partai Nasdem. Keputusan WMP hanya mendaftar di Partai Nasdem tentu saja bagian dari loyalitas dan pengabdian tanpa batas terhadap Nasdem. Selain loyalitas, keputusan tersebut di dorong oleh ikhtiar langit bahwa Partai Nasdem sebagai pemenang Pileg tentu saja akan mendorong kadernya pada Kontestasi Pilkada Kab/Kota di Sulsel.
Ditengah masih sumirnya dan ketidakpastian Paslon Bupati/Wakil Bupati Takalar 2024, WMP tidak mengambil pusing. Langkah-langkah politiknya, tidak dipengaruhi oleh dinamika Paslon, melainkan mengambil posisi untuk tetap bekerja. Mungkin, bagi WMP, politik adalah kerja dan ikhtiar tanpa batas. (*)