Indiwarta.com_ MAKASSAR – Buku Biografi “Mengalir dari Pengusaha ke Politisi” terdiri atas lima bagian yang bercerita tentang masa kecil, membangun bisnis, mengalir ke dunia baru dunia politik, menuang air dari bejana sosial, dan terus mengalir bagai air.
Pengusaha dan politisi Ir Arwan Tjahjadi, untuk kesekian kalinya melalui edukasi segala bidang tertuang dalam buku. Kali ini meluncurkan sebuah karya yang dapat menginspirasi berbagai kalangan, adalah peluncuran Buku Biografi yang dilaksanakan pada Senin (15/1/2024) lalu, di Hotel Horison Ultima, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Dalam kegiatan hadir pembicara, diantaranya Yudhistira Sukatanya sebagai penulis, Dr. Mukhkis Paeni, MA sebagai budayawan, Razak Djalle sebagai praktisi pariwisata dan moderator Nuhidayatullah B. Cottong dari aktivis muda.
Sederet rangkaian acara digelar dan sangat mengesankan, diantaranya :
Tarian Keso’ pa Sinrili’ dan tari Paduppa, prosesi Peluncuran Buku Biografi “Mengalir dari Pengusaha ke Politisi” dengan iringan dara dan daeng Duta Budaya Kota Makassar, koko dan cici PSMTI, baba dan nona P2TM, yang menghantar buku memasuki ruangan disusul penulis dan Arwan Tjahjadi beserta Nyonya.
15 tokoh masyarakat menerima buku dan bunga tanda kasih, sambutan Arwan Tjahjadi, bedah buku dengan pembicara dan penanggap, petuah hari esok kepada Arwan Tjahjadi oleh Ketua Dewan Kebudayaan Kota Makassar dan Ketua FKPT Sulsel, makan malam dan hiburan sekaligus peluncuran 10 lagu Makassar produksi P2TM dan diselingi testimoni hadirin, bantuan sumbangan kepada Figur Community dan Yayasan Budha Tzu Chi serta Yayasan Abdi Sosial Makassar, pesan dan harapan oleh Arwan Tjahjadi, undian door prize, gelang sipaku gelang dan sulawesi parasanganta.
“Saya percaya bahwa hidup itu adalah pilihan. Saat saya terakhir di fakultas tehnik arsitek, saya ditantang oleh dua pilihan, mau jadi dosen atau mau menjadi orang diluar dosen. Dan saya memilih biarlah kawan-kawan saya menjadi dosen, biarlah saya berada diluar dan terjun ke masyarakat,” kenang Arwan Tjahjadi.
“Hidup itu mengalir seperti apa yang sekarang kita lihat, pada akhirnya saya bisa seperti ini. Karena saya yakin bahwa kehidupan ini seperti air. Dalam usia saya 71 tahun dan genap usia perkawinan saya lebih dari 44 tahun dan memasuki 45 tahun. Dan saya yakin juga Tuhan melihat, karena orang kerja keras pasti akan diridhoi. Karena orang malas pun sebaliknya yah,” tutur Arwan Tjahjadi, yang juga pemilik Hotel Losari Group.
Arwan Tjahjadi, konsisten dan komitmen dalam kerja-kerja politik, bisnis hingga sosial. Ia juga tercatat di Museum Record Indonesia (MURI) sebagai Pemilik Museum Becak Indonesia, dan punya latar belakang nama yang baik, berjiwa sosial serta memiliki relasi hingga kolega dari berbagai kalangan.
Disampaikan Arwan, melalui keterangannya, Kamis (18/1/2024), bahwa orang malas mana mungkin dikasi berkat. Oleh pada kesempatan ini, saya mau kasi tahu, anak muda rajinlah bekerja, karena Tuhan pasti akan ridhoi dan akan pasti dibukakan jalan sukses itu.
Buku setebal 146 halaman yang ditulis Yudhistira Sukatanya dan Shaifuddin Bahrum (alm) itu, menuturkan tentang pribadi Arwan yang tak pudar, adalah jiwa sederhana, baik, sosial, pekerja keras, berdedikasi tinggi.
“Sebuah buku adalah sebuah wahana untuk mengawetkan kenangan dan merawatnya. Oleh sebab itu, saya menyarankan bahwa para tokoh kiranya berkenan untuk membuat buku. Karena banyak tokoh yang datang, banyak tokoh yang pergi tanpa adanya catatan. Dan pencatatan itu penting sebagai pewarisan, mungkin kearifan-kearifan nilai-nilai kepada generasi mendatang,” paparnya.
“Pak Arwan adalah kalau saya lihat dia ini ibarat air, dia mengalir tidak dari atas kebawah, dia bisa masuk kemana saja dan ditempat-tempat, itu kalau dia ketemu botol dia jadi botol, kalau ketemu gelas dia jadi gelas, jadi air itu bisa diterima dimana saja dengan terbuka oleh seluruh pihak,” sambung Yudhistira Sukatanya.
Arwan Tjahjadi lahir dari ayah bernama Sjamsir Tjahjadi, pedagang perantara yang lahir pada tahun 1924 dengan nama Tjoa Hoei Lieng. Orang tua Sjamsir bernama Tjoa Tjong Siong dan Thio Biao Fang. Sjamsir anak ketiga dari tujuh bersaudara.
Setelah dewasa, Sjamsir menikahi Naga Puspa, perempuan kelahiran 1927 bernama lahir Tong Tjoei Ie. Gadis berparas jelita yang dinikahi Sjamsir ini, putri keempat dari enam bersaudara, anak pasangan Tong Hok Tiang-Yap Soang Hae. Naga Puspa sebenarnya bukan pilihan Sjamsir, melainkan pilihan orang tuanya. Orang tuanya memilihkan pasangan, karena anaknya ketika itu belum membuka pintu hati bagi seorang gadis.
Lahir 30 Oktober 1952, Arwan Tjahjadi dengan nama lahir Tjoa Kian Djoe, merupakan anak keempat pasangan Sjamsir-Naga Puspa. Arwan kemudian menikah dengan Fientje Djajakusli dan dikaruniai tiga anak, Irma, Amri, dan Mira Tjahjadi. Sarjana Arsitek Fakultas Teknik Unhas 1980 ini, termasuk Chairman Losari Hotels Indonesia.
Sosok Arwan pernah terlibat dalam banyak organisasi sosial kemasyarakatan hingga menjadi anggota DPRD Kota Makassar (1999-2004 dan 2004-2009), segudang penghargaan pernah diperolehnya, hingga saat ini Arwan Tjahjadi menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PSI Sulsel dan maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Sulsel Dapil 1 dengan Nomor urut 1 dari Partai PSI di Dapil Makassar A. (*/Arman)