TAKALAR, INDIWARTA.COM – Sebuah mobil berwarna hitam merek Pajero Sport dengan plat nomor DD 3 C menjadi perbincangan publik setelah foto kendaraan itu viral di media sosial. Mobil tersebut diduga melintas bebas di wilayah Kabupaten Sinjai, meski diketahui bahwa nomor plat DD 3 C tercatat sebagai kendaraan dinas Ketua DPRD Takalar periode sebelumnya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sumber yang mengirim foto kepada Indiwarta.com menyebutkan bahwa mobil dinas itu terpantau di jalan raya wilayah Sinjai, pada Jum’at (24/10/2025.
“Iya, mobil dinas Takalar dengan nomor DD 3 C itu melintas di Sinjai dini hari sebelum Jum’at,”ungkap sumber tersebut.
Ketua DPRD Takalar saat ini, Muh Rijal, ketika dikonfirmasi mengaku heran dengan kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa mobil dinas yang digunakannya berbeda dari kendaraan yang viral.
“Bingung saya jadinya kalau begitu. Mobil dinas yang saya pakai adalah Fortuner warna putih dengan nomor plat DD 3 C, bukan Pajero Sport hitam,” tegas Muh Rijal.
Berdasarkan hasil penelusuran Indiwarta.com melalui data resmi Samsat Takalar, kendaraan Pajero Sport 2.4L DAKAR-H (4×2) A/T tahun 2017 berwarna hitam itu memang masih tercatat sebagai aset Pemerintah Kabupaten Takalar dan berstatus aktif dengan nomor polisi DD 3 C.
Artinya, kendaraan tersebut secara administratif masih terdaftar sebagai mobil dinas Ketua DPRD Takalar periode sebelumnya. Fakta ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai pengelolaan aset daerah dan potensi penyalahgunaan kendaraan dinas oleh pejabat yang sudah tidak menjabat.
Sejumlah warga pun menilai, peristiwa ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap aset pemerintah.
“Masa sudah tidak menjabat ketua DPRD, tapi masih menikmati fasilitas dinas? Ini bukan sekadar soal mobil, tapi soal moral dan tanggung jawab pejabat publik. Aparat hukum jangan diam saja,” ujar salah seorang warga Takalar dengan nada tegas.
Hingga berita ini di layangkan, Mantan ketua DPRD Takalar atau pemilik mobil Pajero Sport yang berplat nomor DD 3 C yang di Konfirmasi melalui Via WhatsApp bahkan di telpon tidak juga merespon atau mengangkat telepon dari tim media Indiwarta.com.
Kasus ini kini menjadi sorotan tajam masyarakat Takalar. Publik mendesak agar inspektorat daerah dan aparat penegak hukum segera menelusuri keberadaan mobil dinas tersebut serta memastikan tidak ada penyalahgunaan aset negara untuk kepentingan pribadi (*)
