TAKALAR, INDIWARTA.COM – Kecamatan Pattallassang memperkuat langkah pengamanan menjelang perayaan Natal dan malam pergantian Tahun Baru 2026 dengan mengaktifkan kembali gerakan Ajjaga Kampong. Penguatan ini merupakan tindak lanjut atas Surat Edaran Bupati Takalar Nomor 100.3.4.2/2659/SETDA tentang imbauan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama momentum Nataru.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam rapat koordinasi lintas sektor yang digelar Selasa, (24/12/2025). Rapat melibatkan unsur Polsek, Koramil, Bhabinkamtibmas, Babinsa, para lurah, serta kepala lingkungan se-Kecamatan Pattallassang.
Hasil rapat menekankan bahwa pengamanan Nataru tidak cukup bertumpu pada patroli aparat semata, tetapi perlu diperkuat dengan partisipasi aktif masyarakat melalui pendekatan sosial dan keagamaan.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah kecamatan menetapkan sejumlah langkah konkret. Pertama, Ajjaga Kampong diaktifkan di seluruh lingkungan dengan menghidupkan kembali pos-pos kamling. Kedua, Pos Induk Pajaga Kampong dipusatkan di Kantor Kecamatan Pattallassang sebagai pusat koordinasi dan kendali pengamanan.
Selain itu, seluruh masjid dan musala diarahkan menggelar Pattallassang Angngaji sepanjang malam pergantian tahun, sebagai upaya menjaga ketertiban berbasis nilai keagamaan. Patroli gabungan lintas sektor juga digelar untuk mengantisipasi konvoi kendaraan, penggunaan petasan dan kembang api berlebihan, serta peredaran minuman keras dan narkotika.
Patroli diprioritaskan pada empat wilayah yang dinilai rawan, yakni Kelurahan Kalabbirang, Sombalabella, Pattallassang, dan Bajeng. Seluruh rangkaian pengamanan mulai dilaksanakan sejak (24/12/2025).
Kapolsek Pattallassang menilai program Ajjaga Kampong sangat membantu kepolisian dalam pengawasan wilayah. Menurutnya, keterlibatan warga melalui pos kamling memperkuat deteksi dini terhadap potensi gangguan kamtibmas. Ia juga mengapresiasi inisiatif Camat Pattallassang, Bansuhari Said, yang dinilai konsisten mendorong kolaborasi lintas sektor.
Hal senada disampaikan Danramil Pattallassang. Ia menilai sinergi antara pemerintah kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat merupakan langkah strategis yang patut diperkuat. Pendekatan kekeluargaan, kata dia, menjadi kunci agar pengamanan tetap berjalan humanis dan diterima masyarakat.
Dari unsur warga, salah seorang kepala lingkungan di Kelurahan Bajeng menyebut Ajjaga Kampong efektif membantu menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan, terutama dalam mengantisipasi potensi kriminalitas saat malam pergantian tahun.
Meski demikian, keberhasilan program ini tidak semata diukur dari banyaknya pos dan patroli, melainkan dari konsistensi pelaksanaan serta keterlibatan aktif warga. Dengan sinergi aparat, pemerintah kecamatan, dan masyarakat, Pattallassang menunjukkan model pengamanan berbasis komunitas yang realistis dan berkelanjutan dalam menjaga suasana aman dan kondusif selama Nataru 2026. (*)












