TAKALAR, INDIWARTA.COM – Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) BKPRMI Sanrobone tancap gas memperkuat barisan organisasi. Hal itu ditandai dengan rapat konsolidasi yang digelar Ahad, (23/112025), di Aula SDN 107 Inpres Kunjung mulai pukul 16.00 WITA.
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua DPD BKPRMI Takalar, Ustad Abdullah Hasan, S.Pd.I, Bendahara Umum DPD BKPRMI Takalar Muhammad Nawir, S.Pd, Dirda LPPRM DPD BKPRMI Takalar Yunus, S.Pd.I, Ketua DPK Sanrobone Rismawati, S.Pd.I, serta pengurus inti, pembina TPA, dan perwakilan remaja masjid.
Ketua DPK Sanrobone, Rismawati, S.Pd.I, menegaskan rapat konsolidasi digelar untuk menyatukan dan menyinkronkan berbagai program kerja BKPRMI, mulai dari pendataan masjid, remaja masjid, pembina TPA, hingga data-data kelembagaan yang dibutuhkan berbagai pihak.
“Selain konsolidasi, forum ini menjadi ruang evaluasi untuk melahirkan strategi baru meningkatkan performa organisasi,” ujar Rismawati.
Di hadapan peserta rapat, Ketua DPD BKPRMI Takalar, Ustad Abdullah Hasan, S.Pd.I, menekankan pentingnya penertiban Kartu Tanda Anggota (KTA) bagi pengurus, DPDes, hingga pembina TK/TPA. Ia menyebut legalitas struktur menjadi kunci penataan organisasi yang rapi dari tingkat desa hingga kabupaten.
Tak hanya konsolidasi administratif, sejumlah program strategis turut dibahas. Di antaranya rencana pelaksanaan Wisuda Akbar 2025, pembentukan TPQ bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, dan pelatihan guru mengaji tingkat kecamatan.
BKPRMI juga mendorong penguatan Peraturan Daerah tentang baca tulis Al-Qur’an sebagai syarat bagi calon siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Program Ahad Bersih Masjid dan Diklat Dasar Brigade BKPRMI tingkat Kabupaten Takalar juga masuk dalam pembahasan. Abdullah Hasan mengungkapkan adanya wacana mengaktifkan kembali pengajian orang tua santri sebagai medium memperkuat pendidikan keagamaan dari lingkungan keluarga.
Tak berhenti di sektor pendidikan dan dakwah, organisasi ini turut menjajaki arah pemberdayaan ekonomi umat melalui rencana pembentukan koperasi masjid tingkat kabupaten. Program tersebut diharapkan menjadi lokomotif ekonomi keumatan sekaligus mempererat peran masjid dalam pemberdayaan sosial.
“BKPRMI Takalar berharap seluruh program berjalan maksimal dan memberi manfaat nyata dalam mencetak generasi Qur’ani,” tutup Abdullah Hasan. (*)












