Dari Parlemen ke Sel Tahanan: Dua Wakil Rakyat Takalar Jadi Tersangka Atas Dugaan Kasus Penipuan

TAKALAR, INDIWARTA.COM – Kepolisian Resor Takalar kembali menunjukkan ketegasannya dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar, Israwati dan Sri Reski Ulandari, resmi ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan atas dugaan penipuan dan penggelapan uang dengan nilai kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Penetapan status tersangka terhadap keduanya dilakukan pada 22 Oktober 2025. Saat ini, kedua legislator itu dititipkan di Polsek Mappakasunggu untuk proses hukum lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polres Takalar, AKP Hatta, membenarkan langkah hukum tersebut. Ia menjelaskan bahwa keduanya terseret dalam dua kasus berbeda, namun dengan modus serupa penipuan dan penggelapan.

“Israwati, legislator dari Fraksi Gerindra, diduga menggelapkan uang hasil jual beli sapi senilai sekitar Rp260 juta. Ia mengambil sapi dari korban namun tidak pernah melakukan pembayaran,” ujar Hatta, Selasa (28/10/2025).

Sementara itu, kasus lain menjerat Sri Reski Ulandari, anggota DPRD Takalar dari fraksi berbeda. Ia bersama mantan suaminya, Herman, diduga menipu korban dengan modus investasi bisnis solar.

“Pelaku menawarkan kerja sama bisnis solar dengan janji keuntungan mingguan. Namun setelah korban mengirim uang senilai Rp150 juta ke rekening Sri Reski, komitmen itu tak pernah ditepati,” jelas Hatta.

Herman sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka, namun hingga kini belum memenuhi panggilan penyidik dan masih dalam pencarian polisi.

AKP Hatta juga mengungkapkan bahwa kedua legislator tersebut tidak kooperatif selama proses penyelidikan. Mereka disebut kerap datang malam hari untuk pemeriksaan, jauh di luar jadwal yang ditentukan.

“Karena ketidakooperatifan itu, penyidik akhirnya memutuskan untuk melakukan penahanan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan DPRD Takalar, Syamsuddin Serang, mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan penyidikan sebelum mengambil langkah etik lebih lanjut.

“Kami akan bahas bersama anggota BK lainnya. Namun, untuk sementara, persoalan ini masih menjadi ranah partai,” ujarnya.

Dari pihak partai, Ketua DPC Gerindra Takalar, Indar Jaya, menyebut telah berkoordinasi dengan pimpinan partai di tingkat provinsi dan pusat.

“Kami akan bersurat ke DPD dan DPP sebagai laporan resmi mengenai kasus ini,” katanya.

Penahanan dua wakil rakyat ini sontak menjadi buah bibir di Takalar. Banyak warga menilai langkah Polres Takalar sebagai uji integritas penegakan hukum, sekaligus pengingat bahwa jabatan politik tidak kebal terhadap hukum.

“Publik berharap kasus ini ditangani transparan dan tanpa intervensi politik,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya. (*)