Indiwarta.com_ Salah satu pengamat Politik Sulsel, Andi Taufiq Aris (Ata) Memberikan Ulasan Memilih Untuk Menyelamatkan Bangsa Serta Perbedaan Gaya Kampanye Capres 2024 Yakni, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Dari semua perbincangan publik tentang Pilpres harusnya kita sadar, Bahwa Anies telah merangsang diskursus publik yang mencerdaskan dan Menghidupkan dialektika.
Sementara pak Ganjar hanya menghasilkan keringat dengan berlari di ruang publik disertai sorotan kamera, Sedangkan Anies unggul dari sisi rekam jejak dan gagasan Indonesia ke depan.
“Pelari itu berharap diberi tepukan tangan bergemuruh, Sementara dialektika positif bakal menularkan kecerdasan”. Ungkap Ata Sebagai Pengamat Politik Sulsel
Persoalan bangsa ini sekarang adalah keluar secepat mungkin dari perangkap “disinformasi” yang justru diproduksi dari belakang dapur istana.
“Yang dilakukan Anies bukan sekedar memandu, namun juga mengajak semua pendukungnya untuk mengusung lentera yang mampu menerangi peta jalan keluar dari jebakan itu.”
Lanjut Ata, Kesamaan niat dan kebersamaan tekad mengusung obor yang menerangi akal agar mampu menapaki jalan yang benar dan menghempaskan rambu-rambu sesat yang selama ini ditebar para buzzer dapur istana harus dijadikan satu gerakan reformis untuk membuka lembaran baru negara ini.
“Nyaris 10 tahun bangsa ini terpuruk, bukan hanya teracuni racun polarisasi kadrun dan cebong akibat kampamye sentimen tapi juga rusaknya tatanan ekonomi, hukum, politik dan budaya.”
Jika kesadaran gotong royong ini tidak dimulai sekarang, mungkin esok bangsa ini telah kehilangan waktu dan momentum untuk mempertahankan kedaulatannya.
Pilpres 2024 sebaiknya berisikan kampanye argumen bukan kampanye sentimen yang membenturkan anak bangsa.
Sebelumnya. Ulasan Ata ini telah viral di group WhatsApp, Maka kami dari tim Media Indiwarta.com mewawancarai beliau melalui via tlp. Rabu 24 Mei 2023
.gif "banner 970x250")
