TAKALAR, INDIWARTA.COM – Potret memprihatinkan kembali datang dari pelosok Kabupaten Takalar. Seorang warga lanjut usia (lansia) bernama Baco Daeng. Bombong, yang beralamat di Dusun Labbotallua, Desa Minasa Baji, Kecamatan Kepulauan Tanakeke, diduga kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Saat ini, ia tinggal di rumah panggung sederhana yang hampir roboh dan terbuat dari kayu pohon bakau yang telah lapuk dimakan usia.
Selama dua tahun terakhir, Baco Daeng. Bombong bertahan hidup di rumah tersebut bersama angin laut yang setiap hari menguji kekokohan tempat tinggalnya. Dari pantauan warga setempat, kondisi rumah pria sepuh ini sudah sangat mengkhawatirkan. Tiang penyangga utamanya mulai miring, papan lantai banyak yang rapuh, dan atap bocor di sejumlah bagian. Kondisi itu membuatnya hidup dalam ketidaknyamanan, terutama saat hujan dan angin kencang melanda pulau.
Warga sekitar mengaku prihatin dengan keadaan Daeng. Bombong. Beberapa kali mereka berupaya memberikan bantuan seadanya, namun kemampuan mereka terbatas.
“Kami hanya bisa bantu sebisanya, kasihan sekali beliau. Rumahnya sudah nyaris rubuh, kalau malam angin besar, kami takut roboh,” ujar salah seorang warga Dusun Bauluang yang enggan disebut namanya.
Hingga kini, belum ada bantuan berarti dari pemerintah Kabupaten Takalar untuk memperbaiki rumah Daeng. Bombong. Padahal, sebagai warga lansia dengan kondisi ekonomi yang terbatas, seharusnya ia menjadi prioritas penerima bantuan sosial atau program bedah rumah. Warga berharap pemerintah segera turun tangan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.
Masyarakat Pulau Tanakeke pun menyerukan agar perhatian terhadap warga pulau lebih ditingkatkan, khususnya bagi kalangan lansia dan warga kurang mampu. Mereka menilai, kehadiran pemerintah di wilayah kepulauan masih sangat minim.
“Kami harap pemerintah buka mata, masih banyak warga di sini yang hidup serba kekurangan dan butuh uluran tangan,” pungkas salah satu tokoh masyarakat setempat. (*)