TAKALAR, INDIWARTA.COM – Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Selatan kembali mencatatkan prestasi. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar berhasil menyabet gelar UPT Pelaksana Program Pembinaan Terbaik, sebuah penghargaan yang menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pembinaan warga binaan yang berkelanjutan dan berorientasi pada perubahan perilaku.
Capaian tersebut bukan hasil kerja instan. Lapas Takalar dinilai konsisten menjalankan berbagai program pembinaan, baik yang menyentuh aspek kepribadian maupun kemandirian. Pembinaan mental dan spiritual, pelatihan keterampilan kerja, hingga aktivitas produktif yang melibatkan langsung warga binaan menjadi bagian dari strategi pembinaan terpadu yang dijalankan secara terukur.
Penilaian yang dilakukan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Selatan mencakup sejumlah indikator, mulai dari efektivitas pelaksanaan program, inovasi dalam pembinaan, hingga dampak nyata yang dirasakan oleh warga binaan. Dalam penilaian tersebut, Lapas Takalar dinilai mampu menerjemahkan kebijakan pemasyarakatan ke dalam praktik pembinaan yang humanis, disiplin, dan berkelanjutan, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan ketertiban.
Kepala Lapas Takalar Mansyur, S.Sos.,M.Si., menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan buah dari kerja kolektif seluruh jajaran serta partisipasi aktif warga binaan.
“Keberhasilan pembinaan tidak semata diukur dari banyaknya program yang dijalankan, tetapi dari perubahan sikap, pola pikir, serta kesiapan warga binaan untuk kembali dan berperan positif di tengah masyarakat,”ucap Mansur.
Lanjut Mansur, Dengan raihan gelar UPT Pelaksana Program Pembinaan Terbaik, Lapas Takalar kian menegaskan posisinya sebagai lembaga pemasyarakatan yang tidak hanya menjalankan fungsi pemidanaan, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran dan pembentukan karakter.
“Prestasi ini diharapkan menjadi pemacu semangat untuk terus berinovasi serta menghadirkan layanan pemasyarakatan yang berintegritas, profesional, dan bermartabat di Sulawesi Selatan,”tutupnya. (*)












