TAKALAR, INDIWARTA.COM – Tersisa beberapa hari lagi menuju penutupan MTQ XXXIII tingkat provinsi Sulsel, Tim produksi tari kolosal tengah mematangkan latihan tari kolosal yang akan dipersembahkan di acara penutupan tersebut.
Tim produksi yang dimotori oleh Amin DB dari sanggar ataraxia yang juga merupakan ketua Lembaga Seni Budaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Takalar mengambil inisiatif menggunakan Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Takalar untuk latihan.
Setidaknya sekitar 80 orang siswi gabungan dari SMA, MA, SMP dan Mts se Kab. Takalar mengambil bagian dalam latihan tari kolosal untuk penutupan. Tari kolosal ini mengusung ide tentang salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yang berasal dari Takalar.
Amin DB saat ditemui menyampaikan bahwa “tari kolosal untuk penutupan ini dikhususkan untuk kaum perempuan sekaligus sebagai pembelajaran sejarah. Karena masih banyak orang yang tak mengenal I Fatima Daeng Takontu” Garuda Betina dari timur” yang merupakan keturunan dari Sultan Hasanuddin yang bermukim ditakalar dan terlibat dalam pertempuran melawan penjajah dengan menggunakan balira (salah satu perlengkapan attannung)”.
Terpantau oleh awak media saat tim produksi melaksanakan latihan tari kolosal, turut hadir ketua PDM Takalar bersama pimpinan daerah lainnya. Saat ditemui disele – sela kegiatan Kopi dan Teh Gratis bagi Kafilah MTQ, menurut beliau yang akrab disapa H. Sila.
“Bahwa muhammadiyah memiliki komitmen untuk terlibat dan memberikan kontribusi bagi kegiatan pemerintah daerah apa lagi kegiatan yang berskala provinsi seperti MTQ ini”. Ungkap H.Sila
Ketika ditanyakan perihal penggunaan pusdam untuk tari kolosal penutupan MTQ, ketua PDM Takalar, lebih lanjut menyatakan bahwa ” Pusat Dakwah Muhammadiyah adalah tempat segala hal-hal yang baik mesti berkembang. Seperti yang saat ini dilakukan oleh ketua lembaga seni budaya Takalar. Memberikan kegiatan positif bagi pelajar se Takalar.
“Dan kami Muhammadiyah sangat senang dengan dilibatkannya kami dalam memfasilitasi kegiatan tari kolosal untuk penutupan MTQ XXXIII tingkat provinsi yang ditempatkan di Takalar”.
Selain itu, dalam proses latihan tari kolosal melibatkan juga teman-teman penggiat seni di Takalar, seperti Risdal Muhayyang yang juga merupakan guru seni budaya SMA 3 Takalar. Yang juga dibantu oleh Risfandi Makmur yang aktivitas kesehariannya sebagai guru di TK Wanita Kosgoro kec. Mappakasunggu. Adapun devisi dari tim produksi tari kolosal diisi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Takalar. (*)