Tim HI Bantah Isu Aliran Dana ke FAW:  HOAX itu, Saya Tak Pernah Ada Pemberian Uang

MALUKU BURU, INDIWARTA.COM – Tim HI membantah keras kabar yang menyebut adanya pemberian uang kepada salah satu tokoh adat berinisial FAW terkait dukungan terhadap koperasi yang beroperasi di kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru. Tim menegaskan informasi tersebut tidak benar dan tergolong hoaks.

Dalam keterangan kepada media, Senin, 15 Desember, tim HI menyatakan HI tidak pernah menyerahkan uang dalam bentuk apa pun kepada FAW, sebagaimana yang ramai diberitakan dan diperbincangkan di media sosial. Menurut mereka, isu itu berpotensi menyesatkan publik dan memicu kesalahpahaman, khususnya di tengah masyarakat adat petuanan Kaiely.

“Saya perlu meluruskan bahwa HI tidak pernah memberikan uang kepada FAW seperti yang diberitakan. Informasi itu keliru dan tidak sesuai fakta,” kata perwakilan tim HI.

Tim HI menyayangkan munculnya pemberitaan yang dinilai tidak melalui proses konfirmasi menyeluruh. Mereka menilai, informasi sepihak semacam itu dapat mencemarkan nama baik pihak tertentu dan memperkeruh situasi sosial. Tim HI pun mengingatkan pentingnya prinsip cover both sides dalam kerja jurnalistik agar informasi yang disampaikan kepada publik tetap berimbang dan akurat.

Menurut tim HI, isu dugaan aliran dana yang dikaitkan dengan HI berkembang tanpa dasar yang jelas dan memicu spekulasi liar. Karena itu, mereka meminta media serta pihak terkait untuk melakukan klarifikasi dan koreksi atas pemberitaan yang dinilai tidak sesuai fakta.

“Kalau ada pernyataan atau tudingan, seharusnya dikonfirmasi langsung agar tidak menyesatkan masyarakat. Saya terbuka untuk klarifikasi, tapi jangan menyebut seolah-olah itu sudah menjadi fakta,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, FAW belum memberikan keterangan resmi terkait bantahan yang disampaikan oleh tim HI sebagaimana disebutkan dalam sejumlah pemberitaan sebelumnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, tim HI berharap polemik yang berkembang dapat disikapi secara lebih jernih dan tidak memperkeruh dinamika sosial di tengah masyarakat adat maupun pengelolaan koperasi di kawasan Gunung Botak. (*)