TAKALAR, INDIWARTA.COM – Warga Desa Punaga, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, merasa kecewa dengan lambannya respons pemerintah daerah terhadap kondisi jalan utama desa yang rusak parah selama bertahun-tahun.
Selain itu, abrasi yang terus menggerus pantai di Dusun Malelaya semakin memperburuk situasi, mengancam pemukiman dan mata pencaharian warga setempat.
Jalan utama yang menghubungkan Desa Punaga dengan wilayah lain telah lama mengalami kerusakan, menyebabkan akses transportasi menjadi sulit, terutama bagi para petani dan nelayan yang bergantung pada jalur tersebut untuk mengangkut hasil panen dan tangkapan mereka.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya perhatian dari pihak berwenang, meskipun warga telah berulang kali menyampaikan keluhan dan permohonan perbaikan.
Di sisi lain, abrasi pantai di Dusun Malelaya semakin mengkhawatirkan.Tanah yang dulunya menjadi tempat tinggal dan usaha perlahan terkikis ombak, memaksa beberapa warga untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
Jika tidak ada tindakan nyata dari pemerintah, dampak abrasi ini berpotensi menimbulkan kerugian lebih besar, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.
“Kami merasa dianaktirikan.Jalan yang rusak semakin parah,dan abrasi pantai dibiarkan tanpa solusi. Kami hanya ingin perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah daerah,” ujar Tuan muda salah satu warga Desa Punaga sekaligus pemerhati Lingkungan.
Mereka berharap ada langkah konkret seperti pembangunan tanggul penahan ombak dan perbaikan infrastruktur jalan demi kesejahteraan masyarakat.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan sebelum situasi semakin memburuk. Mereka menegaskan bahwa perhatian terhadap infrastruktur dan lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup serta menjaga keberlanjutan wilayah pesisir Desa Punaga.
(Dirga Deng Naba)