TAKALAR, INDIWARTA.COM – Abdul Rahman Tompo menyampaikan klarifikasi resmi terkait somasi yang diajukan oleh pengacara Pj. Bupati Takalar, DR. H. Muhammad Hasbi, atas dugaan pencemaran nama baik. Dalam pernyataannya, Abdul Rahman Tompo mengakui bahwa isu tersebut telah menimbulkan tekanan bagi dirinya dan keluarganya. Klarifikasi ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral sekaligus memenuhi permintaan dalam somasi untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Saya ingin menegaskan bahwa somasi ini bukanlah sesuatu yang saya anggap ringan, namun saya menghormati proses hukum yang berlaku. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan yang ada,” ujar Abdul Rahman Tompo pada Jumat (24/1/2025).
Abdul Rahman Tompo berharap permohonan maaf ini dapat diterima dengan baik oleh semua pihak terkait, serta menjadi langkah awal untuk menyelesaikan persoalan yang timbul. Ia juga menegaskan bahwa niatnya hanya untuk memberikan kontrol sosial terhadap pelayanan publik, tanpa maksud untuk merugikan pihak manapun.
Selain itu, Abdul Rahman Tompo menyampaikan apresiasinya kepada Pj. Bupati Takalar, DR. H. Muhammad Hasbi, atas dedikasinya dalam memimpin daerah tersebut. Ia berharap Bupati dapat terus membawa perubahan positif bagi masyarakat Takalar di masa depan.
“Saya percaya Bapak Pj. Bupati memiliki niat tulus untuk memajukan daerah ini dan memperhatikan kepentingan masyarakat dengan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Somasi yang diajukan melalui kuasa hukum Pj. Bupati, menurut Abdul Rahman Tompo, merupakan bukti kepedulian terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Sebagai warga negara yang peduli, ia menegaskan bahwa kontrol sosial terhadap kinerja pejabat publik merupakan bagian dari hak masyarakat. Namun, ia menyesalkan jika upaya tersebut justru dianggap sebagai tindakan yang merugikan pihak lain.
Di akhir pernyataannya, Abdul Rahman Tompo berharap agar klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada publik, sekaligus menjadi penutup atas persoalan yang terjadi.
“Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk terus mendukung pembangunan Takalar yang lebih baik, maju, dan sejahtera,” tutuptutupnya.
(Red/*)