Takalar Raih Apresiasi Nasional Usai Tekan Stunting 11 Persen: Insentif Rp6,1 Miliar Siap Dikelola Transparan

TAKALAR, INDIWARTA.COM – Pemerintah Kabupaten Takalar kembali mencuri perhatian nasional. Setelah berjuang dalam berbagai program percepatan penanganan stunting selama setahun terakhir, daerah yang berada di pesisir selatan Sulawesi Selatan ini berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dari 34,5 persen pada 2023 menjadi 24 persen pada 2024.

Penurunan 11,4 persen ini disebut sebagai salah satu capaian paling progresif secara nasional. Atas prestasi tersebut, pemerintah pusat mengganjar Kabupaten Takalar dengan insentif fiskal penanganan stunting sebesar Rp6,1 miliar.

Apresiasi itu diserahkan dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu, (12/11/ 2025). Acara yang turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu menjadi panggung bagi daerah-daerah dengan kinerja terbaik dalam mempercepat penurunan stunting.

Pemkab Takalar diwakili Wakil Bupati Hengky Yasin, Kepala Dinas Kesehatan dr Nilai Fauziah, dan Kepala Bappeda Rahmansyah Lantara.

Hengky Yasin menyebut insentif tersebut sebagai bentuk kepercayaan sekaligus tantangan untuk terus memperkuat program penurunan stunting.

“Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, pemerintah desa dan kelurahan, kader kesehatan, hingga masyarakat,” ujarnya, Jumat, (14/11/2025).

Ia memastikan dana Rp6,1 miliar itu akan dikelola secara transparan dan akuntabel. Anggaran akan difokuskan pada intervensi spesifik dan sensitif, peningkatan gizi ibu dan anak, serta perbaikan sanitasi dan perilaku hidup bersih di masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr Nilal Fauziah, memaparkan bahwa capaian ini lahir dari pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting yang menghubungkan berbagai sektor secara terintegrasi. Menurutnya, koordinasi yang solid memungkinkan intervensi menyentuh lebih banyak keluarga di seluruh wilayah Takalar.

“Delapan aksi konvergensi ini merupakan kolaborasi lintas sektor,” kata Nilal.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan tersebut tak lepas dari komitmen Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, yang menempatkan percepatan penurunan stunting sebagai agenda prioritas daerah.

Dengan insentif tambahan dari pemerintah pusat, Pemkab Takalar disebut siap memperluas jangkauan program, memperkuat pendampingan, dan memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan tumbuh sehat tanpa hambatan stunting. (*)