Indiwarta.com_ TAKALAR, Ulah kekanak-kanakan kembali dipertontongkan dalam dunia pendidikan di Sulawesi Selatan, Kabupaten Takalar. Seorang oknum guru diduga memprovokasi siswa untuk menyebar sebuah video yang memperlihatkan seorang guru yang tengah berdebat dengan siswanya disalah satu sekolah SMA di Takalar
Dalam tangkapan gambar percakapan Whats app tersebut, oknum inisial AT memberikan instruksi kepada seorang siswa untuk memviralkan sebuah video yang dianggap adegan bully yang dilakukan guru terhadap siswanya
” Viralkan dulu” kata oknum AT yang dijawab spontan oleh terduga siswa ” iye pak kajili jili mentongi n, menghina fisik dan mental ki njo pak” ujarnya ditambah emosion. At pu melanjutka ujarnya untuk memviralkan dimedia sosial , semacam tiktok atau apalah gumanya.
“Iya kasi viral, masukkan di tiktok atau apalah. Ballassi anak anaka” ujar AT
Kelakuan oknum guru itu pun mendapatkan tanggapan dari beberapa Tokoh masyarakat pendidiikan, salah satunya, Haji Lukman Ewa menurutnya seorang guru harusnya tak mengajarkan siswanya untuk menjadi provokator dilingkungan pendidikan
“Harusnya ini pak guru tak memprovokasi siswa, karena yang mau diviralkan juga kan guru. Kasian institusi pendidikan jika ada guru seperti ini” Kata pemuda itu
Tokoh muhammadiyah yang dikenal kritis itu bahkan meminta oknum guru tersebut untuk belajar adab atau Atetude, karena katanya seorang pendidik harus memiliki kemampuan emosional yang baik untuk dapat menimbang segala persoalan dengan baik sebelum dilakukan
“Guru itu harusnya jadi teladan, makanya harus punya atetude. Dia sebaiknya bisa mengontrol emosi, sehingga guru bukan hanya cerdas kognitif tapi emosional dan spritualnya” Ungkap Haji Lukman
Sebelumnya beredar sebuah video berdurasi 1 menit 35 detik digrup Whats app. Video tersebut bertuliskan, guru dismatrik (SMA 3 TAKALAR) membully siswa gara-gara anak petani.
Dalan rekaman itu terlihat seorang guru duduk bercerita dengan siswa didalam kelas, terdengar suara seorang siswi yang merekan pun bercerita seolah membantah pernyataan dari gurunnya. Selanjutnya Siswa-siswi lainnya mengahampiri dan berargumentasi dengan guru tersebut.
Sementara, kepala sekolah SMA 3 Takalar, Ilham Dg Tutu yang dihubungi mengklarifikasi persoalan tersebut, menurutnya kejadian itu benar berada SMAN 3 Takalar tepatnya kelas 12. Ia juga menyampaikan jika oknum guru dan siswa yang ada ruangan tersebut telah dikonfirmasi.
“Tadi itu bersama pengawas kami sudah panggil guru yang bersangkutan, selama sekitar 1 jam menyampaikan bahwa apa yang dia lakukan masuk kategori “bullying”.Setelah itu kami panggil perwakilan siswa menanyakan duduk permasalahannya” kata Ilham. Kamis, 5/10/2023 via whats app
Ia melanjutkan jika setelah dipertemukan anak-anak tersebut telah berbesar hati memaafkan guru dengan syarat tidak ingin diajar lagi oleh guru tersebut.
“Akhirnya anak anak memaafkan gurunya tadi dengan catatan tidak ingin lagi diajar oleh guru yang bersangkutan” ungkapnya
Ilham Dg Tutu selaku penanggung jawab disekolah itu berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak tersulut dengan adanya hal ini, Ia pun meminta maaf atas insiden yang terjadi disekolahnya dan berharap kejadian ini tidak berulang kembali. (FR)