INDIWARTA.COM,TAKALAR–Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Hamdani fattiiha yang sangat alergi sama wartawan lokal kabupaten Takalar yang ingin melakukan konfirmasi terkait beberapa kegiatan pengadaan sewa gudang logistik itu tidak di indahkan akan tetapi semua wartawan yang menghubungi nomor ponsel WhatsAppnya di blokir langsung oleh ketua KPU, Rabu 22/11/2023
Ketidak terbukanya atau transparan terkait informasi publik, ketua KPU Takalar Hamdani Fattiiha di minta mundur dari jabatannya sebagai ketua KPU Takalar oleh sejumlah Aktivis di Takalar
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantik Kabupaten Takalar, Rahman Suwandi mengatakan bahwa,”Sebagai sebuah tanggung jawab yang di amahkan oleh Negara menjadi pejabat Publik yang seyogyanya wajib membuka ruang seluas luasnya bagi pablik karna media adalah milik publik untuk menyebar luaskan informasi, apalagi ini terkait dengan informasi pemilu
“Kalau Memeng alergi sama wartawan atau LSM di kabupaten Takalar sebaiknya saudara ketua KPU Takalar Hamdani Fattiiha mengundurkan diri saja, itu lebih jentel dari pada di mundurkan oleh publik atau sebuah persoalan, apalagi ini yang sedang bergulir di publik adanya sewa gudang logistik yang di anggap Mark up Anggaran oleh sejumlah Aktivis, tegas Rahman Suwandi
Terpisah Ketua LSM Lembaga Kajian Strategis (LEKSIS) Kabupaten Takalar Alamsyah Rustam,.S.H , Menambahkan bahwa dengan sikap dingin ketua KPU Takalar terhadap publik dalam hal ini wartawan yang ingin melakukan konfirmasi beberapa hal, sebaiknya dia mundur saja sebagai ketua KPU Takalar
,”Saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak polres Takalar dalam hal ini Tindak pidana Korupsi (Tipikor) terkait dengan dugaan Mark up Anggaran sewa gudang logistik Pemilu 2024 oleh KPU Takalar , dan kami sudah dalam penyiapan data dan menyusun narasi kelengkapan laporan ke Tipikor polres Takalar, Sebut Alamsyah Rustam ,yang akrab di sapa Bonni
Sebagai warga masyarakat Kabupaten Takalar sangat prihatin kepada sikap Komisioner KPU yang begitu dingin, dan tertutup ini Demokrasi bukan saling menutupi tapi bagaimana keterbukaan informasi publik kalau ketua KPU saja begini sikapnya, Badan Kehormatan (BK) KPU jangan berdiam diri, apa jadinya kalau begini ketua KPU Takalar, apa lagi kita mau mengetahui hasil dari pemilu baru dia tertutup, inikah Demokrasi, jangan seperti orang-orang yang di pasang di tengah sawah, yang hanya datang, duduk, diam dan duit nantinya kalau seperti ini ketua KPU , kalau bisa BK KPU ganti saja ketua KPU Takalar, Tegas Bonni (*)