Transaksi Buku Amaliah Ramadhan: Bisnis Tersembunyi di Balik Dana BOS?

TAKALAR, INDIWARTA.COM – Setiap tahun, transaksi jual beli buku Amaliah Ramadhan menjadi agenda bisnis yang tak terhindarkan. Alih-alih sekadar kebutuhan pendidikan, praktik ini justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan dengan membebani dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Menurut sumber terpercaya di salah satu sekolah, aktor utama dalam transaksi ini adalah Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), yang mengoordinasikan pembelian buku dengan harga yang jauh di atas nilai pasar. “Mereka memainkan peran kunci dalam distribusi buku ini,” ujar sumber tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga seharusnya hanya berkisar Rp7.250 per eksemplar, namun di lapangan justru dijual Rp13.500 hingga Rp15.000. Selisih harga yang signifikan ini menunjukkan adanya keuntungan berlebih yang mengalir ke pihak tertentu.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah dana BOS benar-benar digunakan untuk kepentingan siswa, atau justru menjadi ladang bisnis terselubung?

Read More  Wali kota Danny Lantik 624 ASN PPPK Hasil Formasi CASN 2023

Dengan maraknya praktik semacam ini, pengawasan ketat dari otoritas terkait sangat diperlukan agar dana pendidikan benar-benar digunakan sesuai peruntukannya dan tidak menjadi ajang eksploitasi di momen Ramadhan.

(Red/K7)