Indiwarta.com_ TAKALAR, Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan diri aliansi masyarakat Takalar menggelar demonstrasi di depan kantor Bupati Takalar, Jumat (4/8/2023).
Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowidodo untuk membatalkan rencana pembangunan kawasan industri di Desa Laikang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
“Salah satu alasan kami, karena proses kompensasi pembebasan lahan transmigrasi di kawasan tersebut tidak manusiawi, lahan transmigrasi yang digarap warga berpuluh-puluh tahun hanya di kompensasi Rp5000 per meter oleh pihak PT Tiran Indonesia,” kata Jenderal Lapangan, Uddin.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah daerah (Pemda) Takalar segera memanggil PT Tiran Indonesia untuk duduk bersama dengan masyarakat Takalar untuk transparansi terkait persoalan kompensasi pembebasan lahan transmigrasi di Laikang.
“Duduk bersama ini penting dilakukan antara Pemda Takalar, PT Tiran Indonesia dan masyarakat Takalar untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan di kemudian hari terkait rencana penggunaan lahan transmigrasi tersebut,” tegas Uddin.
Dalam aksi itu, beredar juga rekaman video yang menyebutkan adanya keterlibatan oknum TNI dan Polri yang diduga mengintervensi sejumlah warga Laikang untuk di kompensasi lahannya oleh pihak PT Tiran Indonesia. Namun hal itu langsung di klarifikasi oleh jenderal lapangan, Uddin.
“Saya pribadi dan rekan rekan pemuda dan mahasiswa mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak TNI dan Polri karena dalam aksi itu saya menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum TNI dan Polri menekan warga untuk di kompensasi lahannya oleh PT Tiran Indonesia. Ini murni kekeliruan saya pribadi. Tidak ada oknum TNI dan Polri yang terlibat ataupun intervensi warga dalam proses kompensasi pembebasan lahan di Laikang tersebut,” jelas Uddin.(*)