BURU, INDIWARTA.COM – Kabupaten Buru Maluku Kepada Media Djalil Mukaddar sesali atas sikap perusahan yang tidak mampu melihat kondisi karyawan.
Katanya Bos WWI banyak uang, ko tidak mampu bayar gaji karyawan,”Sebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buru Djalil Mukaddar saat pertemuan bersama Humas WWI di ruang rapat perusahan PT Waenibe Wood Industri (WWI) yang berlokasi di Desa Waspait, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, Sabtu Sore 27/4/2024
Djalil sesali dengan sikap manajer perusahan, pasalnya setiap kali kunjungan tidak pernah bertemu dengan manajer perusahan dengan alasan berada diluar kota.
Dalam keadaan seperti ini manajer perusahan harusnya berada di tempat, “ucap Djalil.
Setiap kali kedatangan pimpinan dan anggota DPRD hanya di pertemukan dengan Humas wwi, kita merasa tidak dihargai, ini lembaga besar,”sesal Djalil.
Untuk itu dalam pertemuan ini saya tegaskan manajer perusahan dalam waktu dekat akan kami panggil paksa dalam menyelesaikan hak-hak karyawan baik gaji maupun penyelesaian masalah lainnya.
Djalil juga menyinggung soal informasi dugaan harga beras yang dikasih utang oleh pihak koperasi milik perusahan kepada karyawan dengan harga tinggi berkisar Rp 1 juta rupiah.
Djalil berjanji akan menelusuri informasi ini tentang harga beras yang di beri utang kepada karyawan.
“Kasian, gaji 7 bulan sudah tidak dapat mereka mau makan apa. Sementara orang yang dipertemukan juga dengan kami belum mendapatkan gaji. Lalu bagaimana dia mau memperjuangkan yang lain,”ucap Djalil
Dihadapan pimpinan DPRD dan anggota DPRD, Humas WWI Rusli Tasidjawa juga mengaku kalau dirinya juga belum mendapatkan gaji.
Pertemuan ini juga dihadiri secara langsung dengan Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Buru M.Ridwan Tukuboya didampingi petugas fungsional mediator hubungan industri, Anwar Rajak.(*)