Indiwarta.com_ GOWA, Wisuda Lulusan Sarjana dan Magister UIN Alauddin Angkatan 97 Periode Juli 2023, dilaksanakan dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa di Auditorium UIN, Kamis (20/7/2023).
Wisuda merupakan prosesi yang sakral, didampingi orang tua dan keluarga tercinta untuk merasakan hari kebahagiaannya. Lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi menjadi dambaan semua mahasiswa.
Salah satunya Azizul Hakim Mansyur. Ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pascasarjana dengan IPK 4.00 atau “Summa Cumlaude/Kehormatan Tertinggi”. Menempuh pendidikan sebagai Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).
“Alhamdulillah, rasa syukur menjadi wisudawan terbaik tidak hanya sekedar rasa, namun merupakan tanggung jawab untuk mengamalkan ilmu yang didapatkan,” tuturnya.
Selama menempuh pendidikan, Ia juga aktif sebagai Pembina Karantina Tahfiz Nasional (KTN) Darul Istiqomah dan Tahfiz Quran dengan hafalan 30 juz.
Pria kelahiran Jakarta, 9 April 1996 ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Asyiah Muhammadiyah (2001), Pesantren Darul Istiqomah Maccopa Maros (2007-2013) dan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin (2014-2018).
Putra pasangan Dr. Mansyur Semma,. M.Si dan Dr. Arfah Tjolleng, SH, MH ini merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Putri pertama, Fadhilah Iqra Mansyur yang merupakan dosen di Universitas Papua Monokowari,. selanjutnya Alif Ilman Mansyur yang merupakan dosen di Universitas Islam Negeri Mataram. sebelumnya Alif putra ke-2 dari pasangan dosen humanis dan bersahaja ini juga pernah mendapatkan predikat wisudawan terbaik dari Universitas Negeri Makassar. dan Azizul Jabbar Mansyur yang saat ini menjadi pengajar di Al-Biruni Mandiri Boarding School.
Ayahnya sendiri sarjana jurnalistik pertama di Unhas dan pendiri Komite Perjuangan Penegakan Syariat Islam (KPPSI). Almarhum ayahnya adalah dosen yang juga dulu aktif di Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Sulawesi Selatan. Menulis buku “Negara dan Korupsi dalam Pandangan Mochtar Lubis”.
“Beliau sosok bersahaja, bersama ibu yang saat ini merupakan dosen di Universitas Muslim Indonesia Makassar memiliki peranan dan arti sangat besar bagi kami anak-anaknya. Motivasi kami semua tetap melanjutkan sekolah dan terus berprestasi. Karena kami yakin, kehidupan yang hanya satu kali ini haruslah dimanfaatkan dengan berbagai prestasi dengan berbagai amal saleh,” sebutnya, melalui keterangannya, Jumat (21/7/2023).
Sosok yang akrab disapa Chechnya ini bercita-cita jadi motivator Al-Qur’an kelas dunia. Ia juga pernah meraih Awardee Young Leadership di Amerika Serikat dan imam bulan Ramadan di Masjid Al Falah Philadelphia. Memiliki motto “Paksa Diri Sebelum Menyesal”. (*/Arman)