MALUKU BURU, INDIWARTAM.COM Malam Lailatul Qadar di Desa Hatawanu, Kecamatan Waplau, Pulau Buru, berlangsung dengan penuh makna dan cahaya. Warga desa memperingati malam penuh keberkahan ini dengan menyalakan obor di sepanjang jalan, menciptakan pemandangan yang memukau serta atmosfer spiritual yang mendalam.
Diyakini sebagai malam terbaik dalam sepuluh hari terakhir Ramadan, Lailatul Qadar membawa suasana khusyuk bagi masyarakat Hatawanu.
Obor-obor yang menyala di seluruh desa tidak hanya berfungsi sebagai penerangan, tetapi juga sebagai simbol harapan dan doa yang dipanjatkan warga dalam malam yang penuh kemuliaan ini.
“Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun di desa kami. Obor-obor ini menjadi simbol cahaya dalam kegelapan, menggambarkan harapan dan doa kami agar ibadah diterima di malam yang penuh berkah ini,” ujar Faisal Mewar, Ketua Panitia Pelaksana.
Lebih dari sekadar ritual, nyala obor di malam Lailatul Qadar juga menciptakan kehangatan sosial di tengah dinginnya malam. Warga berkumpul, berbagi cerita, dan mempererat persaudaraan dalam suasana yang penuh kedamaian. Tradisi unik ini bahkan menarik perhatian pengunjung yang ingin merasakan pengalaman spiritual yang berbeda.
Bagi masyarakat Hatawanu, malam Lailatul Qadar bukan sekadar ibadah, tetapi juga momentum untuk mempererat kebersamaan dan merefleksikan makna kehidupan yang lebih baik. Dengan penuh rasa syukur, mereka berharap malam-malam penuh berkah ini membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh desa.
(Red/Fathir)