TAKALAR, INDIWARTA.COM – Sebuah video yang memperlihatkan aksi tawuran antar pelajar di Kabupaten Takalar mendadak viral di berbagai platform media sosial. Dalam video berdurasi 4,5 menit tersebut, terlihat dua kelompok siswa terlibat bentrokan di kawasan Mangadu pada Rabu, 12 Februari 2025, sekitar pukul 16.25 WITA. Insiden ini sontak menuai keprihatinan dari masyarakat yang menyayangkan maraknya aksi kekerasan di kalangan pelajar.
Berdasarkan informasi yang beredar, tawuran ini melibatkan siswa dari dua sekolah menengah atas, yakni SMA Negeri 2 Takalar dan SMA Negeri 3 Takalar. Kejadian ini diduga dipicu oleh perselisihan antar pelajar yang semakin memanas hingga berujung pada tindakan perusakan kendaraan di sekitar lokasi kejadian. Bentrokan tak terhindarkan setelah salah satu kelompok melakukan konvoi dan memprovokasi di depan sekolah lawan.
Kepala SMA Negeri 2 Takalar, Abdul Rauf Ampang, membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa tawuran terjadi setelah jam pulang sekolah. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menindaklanjuti insiden tersebut. Sementara itu, pihak SMA Negeri 3 Takalar masih belum memberikan tanggapan resmi terkait peristiwa ini.
Masyarakat pun menyuarakan keprihatinan mereka dan meminta pihak sekolah, aparat keamanan, serta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Banyak pihak menilai bahwa penguatan pendidikan karakter dan peningkatan pengawasan terhadap aktivitas pelajar di luar sekolah sangat diperlukan untuk menghindari konflik yang merugikan semua pihak.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam membentuk sikap dan perilaku generasi muda. Diharapkan, peristiwa ini dapat menjadi momentum bagi sekolah dan pemangku kepentingan untuk lebih serius dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, serta menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan anti-kekerasan di kalangan pelajar.
(Nikanor Deng Naba)
